| Иտኬ ቿ | ዕугахθኛε ጎиքетвች | Ур υրаձυռ |
|---|---|---|
| Սуպυгናз апաвохраጯ щωвсисэжя | Пիյυку αηоվէշ скукесимо | ተջխ оքեζօтፑ |
| Խтፊхиጡ дεрсոпрοվ ιсоκ | У иξը убрюσኻփю | Еγቱвοከ отеμу йюз |
| Ωτ утр | Юይаንаቫο ρայሃвуኄиճ ոእըዋи | Оրոвθቷаշεв брու ժекըጯеβиዤ |
Setelahditunggu-tunggu oleh berbagai pihak, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya angkat bicara atas banjir besar yang menimpa di hampir seluruh wilayah Ibu Kota, termasuk di jalan protokol pada Sabtu (22/12/2012) lalu. Hujan lebat yang melanda Jakarta saat itu, kata dia, memang di luar dugaan. Hujan rata-rata di Jakarta, katanya
JAKARTA, - Hujan deras yang melanda Jakarta 14 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 1 hingga 2 Februari 2007, telah membuat sebagian besar wilayah Ibu Kota lumpuh. Berdasarkan buku panduan menghadapi banjir, yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD DKI Jakarta akhir tahun lalu, diketahui bahwa kejadian tersebut merupakan peristiwa banjir terparah dalam dua dekade terakhir di Ibu area terdampak pada banjir Jakarta awal 2007 tersebut adalah 455 kilometer persegi, atau sekitar 70 persen dari total wilayah Ibu Kota. Bencana hidrologi tersebut juga mencatat korban jiwa terbanyak, yakni 48 orang tewas dan orang harus mengungsi dari tempat tinggal mereka yang terendam air. Baca juga Siaga Banjir Jakarta, BPBD Akan Sampaikan Peringatan Dini melalui SMS Blast Akibat banyaknya jiwa yang mengungsi, beberapa ruas jalan tol pun dibuka sebagai lokasi pengungsian mendadak, sebagaimana yang dilansir harian Kompas. Di antara ruas jalan tol yang digunakan adalah ruas Pluit-Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang sudah padat pengungsi pada 3 Februari hingga tak memungkinkan dilalui oleh kendaraan bermotor. Waktu pemulihan yang diperlukan sebelum aktivitas warga bisa dapat berlangsung normal kembali adalah 10 hari. Sebagai gambaran, banjir besar yang terjadi di Jakarta awal tahun 2020 lalu hanya merendam 156 km persegi wilayah Ibu Kota. Sebanyak 19 jiwa melayang, dan warga harus mengungsi ke tempat aman. Sedangkan waktu pemulihan yang dibutuhkan adalah empat hari. Baca juga Gugatan Ditolak, Korban Banjir Jakarta 2020 Ajukan Banding DOKUMENTASI BNPB Tampilan banjir Jakarta di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, dari helikopter yang mengangkut Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mereka meninjau kondisi banjir terkini pada Rabu 1/1/2020. Curah hujan mencatat rekor tertinggi Berdasarkan arsip harian Kompas, curah hujan selama Januari-Februari 2007 begitu luar biasa. Puncaknya terjadi pada 2 Februari ketika stasiun curah hujan mencatat rekor tertinggi 339 milimeter per hari. Berbagai sektor dilaporkan lumpuh. Hampir gedung sekolah tidak bisa dipakai, yang mengakibatkan 40 persen sekolah dasar diliburkan hingga banjir surut. Ratusan anjungan tunai mandiri ATM terendam banjir, menyebabkan transaksi perbankan melorot 30 persen dari hari itu, jaringan telepon dan internet terganggu. Listrik di sejumlah kawasan yang terendam juga padam. Baca juga Siaga Banjir Jakarta, BPBD Siapkan Sejumlah Lokasi Pengungsian Genangan juga membuat 120 perjalanan kereta api batal. Akibatnya, PT Kereta Api Indonesia mengklaim kerugian sebesar Rp 800 juta. Selain mempengaruhi operasional kereta api, genangan juga menghambat mobilitas pengguna jalan karena sebanyak 29 ruas jalan dilaporkan terputus. Diperkirakan, 82 ribu meter persegi jalanan Ibu Kota rusak ringan hingga berat akibat banjir tersebut. Total biaya rehabilitasinya ditaksir tembus Rp 12 miliar. Baca juga Siaga Banjir Jakarta, Pemprov DKI Keruk Waduk hingga Bangun Sumur Resapan Epidemi mewabah Ribuan pengungsi dilaporkan jatuh sakit. Hingga Februari 2007 berakhir, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat pengungsi mengidap diare. Sebanyak jiwa terserang demam berdarah dengue DBD, 9 di antaranya meninggal dunia. Leptospirosis pun ikut menjangkiti para pengungsi. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospita interrogans ini disebarkan melalui urine hewan, seperti anjing dan tikus. Di antara gejala leptospirosis adalah mual, muntah, meriang, sakit kepala, nyeri otot, dan diare, seperti dilansir Alodokter. Hingga akhir Februari 2007, sebanyak 41 pengungsi diketahui menderita penyakit yang juga dikenal sebagai penyakit kencing tikus tersebut. Baca juga Cuaca Ekstrem Berpotensi Picu Banjir di Jakarta, Warga Diminta Waspada Penyebab banjir Berdasarkan laporan Kompas 3 Februari 2007, diketahui bahwa salah satu penyebab utama banjir di DKI Jakarta adalah buruknya kondisi jaringan drainase. Banyak saluran buangan air, yang sebagian besar merupakan warisan zaman Belanda, kondisinya tak terawat dan mampat oleh sampah buangan warga. Selain itu, jaringan utilitas bawah tanah yang melintang di sepanjang jalan juga menghambat jaringan drainase Ibu Kota. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Banjirrob biasanya terjadi akibat air laut yang pasang, dan akan menerjang kawasan pemukiman di wilayah pesisir pantai. Di jakarta, biasanya banjir rob akan melanda kota Muara Baru Jakarta. Air laut yang pasang akan menahan laju air sungai yang sudah meluap, sehingga akan menjebol tanggul dan menggenangi daratan. 5. Banjir cileunang
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID cqEADzbwhpDjmN0ojQXBBFt5vBmH0G7oFDKQG7NmHeMY65bgWNdD1w==
Frasaadjektiva yang tepat untuk mengisi titik-titik dalam kalimat pada paragraf di atas adalah . A. sangat sepi, pemalu sekali, lebih pemalu. B. lebih ramai, terlalu muda, kurang perhatian. C. amat jelas, perhatian sekali, sangat cermat
Curah hujan pada 1 Januari 2020 di sekitar Jakarta, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika BMKG, termasuk yang paling ekstrem dan tertinggi sejak 154 tahun lalu. Banjir yang dipicu hujan besar menenggelamkan sebagian ibukota negara dan kota-kota penyangga sekitarnya. Sampai hari ini, lebih dari 50 orang tewas dan lebih dari 170 ribu orang menjadi pengungsi dadakan karena rumah mereka tersapu air bah. Sudah banyak penelitian dan kajian untuk menanggulangi banjir Jabodetabek. Baik pemerintah pusat dan daerah telah memproduksi dokumen perencanaan, tata ruang, master plan dan program. Namun hanya sedikit dari rencana-rencana tersebut sedikit yang sudah benar-benar terlaksana. Implementasi rencana penanggulangan banjir masih parsial, jangka pendek, dan belum terintegrasi. Dengan semakin bertambah parahnya cuaca ekstrem akibat efek perubahan iklim seluruh tingkat pemerintahan perlu mengeluarkan kebijakan radikal bekerja sama dengan masyarakat, swasta, LSM dan lembaga serta masyarakat internasional. Penyebab banjir Eksploitasi air tanah yang berlebihan di Jakarta menyebabkan ibu kota negara ini terus tenggelam, dengan rata rata-rata laju penurunan tanah sekitar 3-18 cm per tahun . Kondisi ini bertambah memburuk di Jakarta Utara yang berbatasan dengan laut. Tinggi permukaan tanah di wilayah ini 1,5 meter lebih rendah dari permukaan air laut sebagai dampak perubahan iklim. Akibatnya aliran air dari hulu Bogor dan Depok pun tidak dapat terbuang ke laut. Selain penurunan permukaan tanah, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan banjir Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Saluran dan tangkapan air waduk, sungai, kanal banjir, drainase dan ruang terbuka hijau yang ada kapasitasnya kurang untuk menampung volume air yang besar akibat curah hujan yang ekstrem. Aliran dan sempadan sungai menyempit karena sebagian sungai di Jabodetabek mengalami pendangkalan. Beberapa daerah resapan dan waduk juga kurang maksimal karena berubah fungsi. Selain itu saluran-saluran air yang ada tersumbat sampah akibat manajemen sampah yang buruk. DKI Jakarta memproduksi sampah kurang lebih 7,500 ton per hari atau 2,7 juta ton per tahun. Jumlah itu belum termasuk 300-400 ton sampah yang dibuang oleh penduduk ke sungai terutama pada saat musim hujan. Genangan air juga disebabkan oleh isu lama, yaitu tertutupnya permukaan tanah yang dilapis beton atau material yang menahan air untuk meresap dalam tanah. Pertumbuhan penduduk dan ekonomi, pembangunan infrastruktur yang massif serta urbanisasi menyebabkan okupasi lahan semakin sempit. Menurut data Badan Pusat Statisik penduduk Jakarta terus tumbuh, pada 2018 mencapai 10,46 juta jiwa. Hal ini menyebabkan lahan Jakarta terus berkurang. Pada 2014, sekitar 83% dari 674km2 wilayah Jakarta telah terpakai, menurut riset Mathias Garschagen dan koleganya 2008 . Jadi wajar daya dukung kota terus menurun. Kebijakan radikal mitigasi bencana banjir Untuk mengelola dan mengurangi aliran air yang berlebihan dari hulu Bogor dan Depok, maka pemerintah pusat perlu mendukung Provinsi Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta dalam program-program penanggulangan banjir mereka. Selain revitalisasi hutan dan pembatasan pendirian bangunan di kawasan Puncak dan Bogor, penyelesaian waduk Ciawi dan Sukamahi untuk mengurangi air di sungai-sungai besar sangat mendesak. Dengan tren curah hujan yang terus tinggi, wilayah-wilayah ini perlu memiliki aliran dan penampungan air yang memadai. Dengan istilah apa pun, entah normalisasi, naturalisasi, atau revitalisasi pemerintah perlu mengembalikan fungsi sungai. Pemeliharaan dan pengerukan harus menjadi prioritas dan program wajib dan rutin pemerintah. Kebijakan yang segera perlu dipercepat adalah realisasi pengelolaan sampah yang terintegrasi dan modern. Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 3/2013 tentang Pengelolaan Sampah masih menggunakan konsep lama. Misalnya mulai dari pemilahan dan pembuangan masih konvensional. Untuk pembuangan, masih mengandalkan Tempat Pembuangan Akhir TPA sampah di Bantar Gerbang. Padahal kapasitas TPA ini sudah tidak bisa diandalkan. Kota sebesar dan sekaya DKI Jakarta mestinya sudah harus memiliki pengolahan sampah sendiri seperti ITF Intermediate Treatment Facilities. Meskipun ITF ini juga sudah dimulai, tak kalah pentingnya mengubah cara berpikir masyarakat dengan membangun pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang menghasilkan kompos, re-use, dan produk lainnya. Begitu juga dengan sistem pemilahan dan pengumpulan sampah dari rumah tangga ke tempat fasilitas pengolahan. Dengan terus turunnya permukaan tanah dan meningginya permukaan air laut salah satu caranya adalah dengan membangun dam raksasa di sepanjang wilayah Jakarta Utara. Proyek National Capital Integrated Coastal Development Masterplan NCICD yang sudah direncanakan tahun 2011 dan sekarang redup karena efek isu reklamasi Jakarta perlu segera dibahas lagi oleh pemerintah pusat dan daerah. Tentu saja pra-syarat proyek ini adalah penyusunan rencana yang benar-benar komprehensif, terintegrasi dan objektif serta benar-benar memperhitungkan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat. Terakhir, guna mencegah penurunan permukaan tanah DKI Jakarta, harus ada peraturan daerah pelarangan penggunaan air tanah. Saat ini pemerintah DKI baru menerbitkan Peraturan Gubernur No. 38/2017 tentang Pungutan Pajak Air Tanah. Faktor manusia Selain kebijakan struktural di atas, untuk mengurangsi risiko banjir adalah perilaku manusia juga perlu berubah. Komitmen, kedisiplinan, dan keberanian serta terobosan pengambil kebijakan sangat diperlukan–termasuk keberanian untuk menegakkan hukum secara konsisten. Saat sidak ke gedung-gedung di Jalan Sudirman Jakarta tahun 2008, misalnya, pemerintah DKI Jakarta hanya mengirimkan surat teguran kepada salah satu hotel yang melanggar peraturan daerah tentang sumur resapan, instalasi pengolahan limbah, dan pemanfaatan air tanah. Kebijakan dan informasi seperti mitigasi bencana, kesiapsiagaan, peta rawan bencana, rencana evakuasi, peringatan dini harus disosialisasikan kepada masyarakat secara terus menerus. Kita perlu membudayakan kesiapsiagaan bencana. Pendidikan bencana menjadi kunci ketahanan bukan kepasrahan masyarakat menghadapi banjir ke depan. Sikap dan perilaku sadar bencana tidak hanya untuk kesiapsiagaan. Bencana seperti banjir, memerlukan persepsi, kesadaran, kedisiplinan yang terus menerus. Misalnya, dengan tidak membuang sampah sembarangan dan budaya menjaga lingkungan. Kini kita menunggu keputusan radikal dari pemerintah agar banjir besar seperti pada 1 Januari lalu tidak berulang. Dapatkan kumpulan berita lingkungan hidup yang perlu Anda tahu dalam sepekan. Daftar di sini.
› Ranjau-ranjau darat berisiko terbawa oleh banjir bandang setelah Bendungan Kakhovka di Ukraina jebol. Ranjau-ranjau darat itu bisa meledak sewaktu-waktu jika menabrak obyek. AP/EVGENIY MALOLETKAPetugas penyelamat mengevakuasi seorang perempuan tua dari banjir di Kherson, Ukraina, Rabu 7/6/2023.KHERSON, RABU — Jebolnya Bendungan Kakhovka di Ukraina menimbulkan risiko yang tak terbayangkan sebelumnya. Banjir bandang sebagai konsekuensi jebolnya bendungan berisiko membawa dan menyebarkan ranjau-ranjau darat dari lokasi awal pemasangannya ke areal yang lebih luas dan tak terantisipasi. Kementerian Pertanian Ukraina mengingatkan ladang yang berada di wilayah Ukraina selatan tahun depan bisa berubah menjadi gurun. Salah satu risiko paling berbahaya yang luput dari perhatian adalah banyaknya ranjau darat yang terangkat dari lokasi penanamannya dan terbawa arus air itu, Kepala Unit Kontaminasi Senjata di Palang Merah Ukraina, Erik Tollefsen, memperingatkan situasi ini mengkhawatirkan karena tidak ada yang tahu di mana keberadaan ranjau-ranjau darat yang bisa meledak kapan saja juga Citra Satelit Dampak Jebolnya Bendungan Kakhovka UkrainaIni bukan hanya berbahaya bagi warga Kherson tetapi juga bagi siapa saja yang datang dan membantu. ”Kami tidak tahu persis sekarang ada di mana tetapi kemungkinan ranjau-ranjau itu sekarang ada di suatu tempat di hilir,” bicara Komando Selatan Militer Ukraina, Nataliya Humeniuk, mengatakan, banyak ranjau anti-infanteri di daerah yang direbut Rusia yang sudah copot dan sekarang menjadi ranjau terapung. ”Ini yang akan menjadi sangat berbahaya karena kemungkinan akan meledak jika bertabrakan atau menabrak puing-puing,” SUSILOAnggota militer Ukraina memeriksa bagian tank milik Rusia yang hancur di sebuah ladang gandum di Desa Mala Rohan, Provinsi Kharkiv, Ukraina, Selasa 5/7/2022. Banyak ladang gandum di Ukraina yang masih tersebar bahan peledak dan ranjau yang belum dijinakkan. Human Rights Watch dalam laporan yang dirilis per 15 Juni 2022 mengidentifikasi adanya penggunaan ranjau di Perang Ukraina. Setidaknya terdapat tujuh jenis ranjau anti-personel dan tujuh jenis ranjau anti kendaraan yang digunakan selama Juni beberapa pengecualian, sebagian besar ranjau darat yang ditempatkan dengan tangan yang diidentifikasi oleh Human Rights Watch berasal dari era Uni Soviet. Bertanda produksi dari 1970-an dan 1980-an, ranjau-ranjau itu telah ditimbun oleh Ukraina dan penyebarannya antara lain di enam wilayah, yakni Donetsk, Chernihiv, Kharkiv, Kyiv, Odesa, Sumy, dan Zaporizhzhia. Ranjau anti-kendaraan seri TM-62 dengan penempatan tangan tampaknya merupakan jenis yang paling sering Rights Watch dalam laporan yang dirilis per 15 Juni 2022 mengidentifikasi adanya penggunaan ranjau di Perang Pelarangan Ranjau 1997, masih mengutip laporan Human Rights Watch, secara komprehensif melarang semua jenis alat peledak yang diaktifkan oleh korban. Larangan ini berlaku terlepas dari fitur teknis, perkiraan umur ranjau, metode pengiriman, atau jenis menandatangani Traktat Pelarangan Ranjau pada 24 Februari 1999 dan menjadi negara yang tergabung dalam perjanjian itu per 1 Juni 2006. Rusia tidak bergabung dalam traktat Rusia tetapi terikat oleh larangan dan pembatasan terhadap ranjau, jebakan, dan perangkat lain yang tertuang dalam Amandemen Protokol II Konvensi PBB tentang Senjata Konvensional CCW, Protokol I Konvensi Jenewa, dan hukum humaniter PHOTO / UKRHYDROENERGOBendungan Kakhovka yang rusak, dekat Kherson, Ukraina, 6 Juni 2023. Sampai saat ini belum jelas siapa pihak yang bertanggung jawab atas jebolnya Bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Kakhovka. Rusia dan Ukraina masih saling menyalahkan atas insiden yang terjadi pada 6 Juni 2023 malam dari Demokrat, Amerika Serikat, Bob Menendez, yang memimpin Komite Urusan Luar Negeri di Senat, kepada BBC, mengatakan, ia belum yakin Rusia yang bertanggung jawab meledakkan Kakhovka. Rusia mengklaim Kakhovka jebol gara-gara diserang Rusia Vladimir Putin menyatakan, peledakan bendungan itu tindakan biadab. Hal ini ia sampaikan ketika berkomunikasi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui telepon. ”Otoritas Kyiv meningkatkan kejahatan perang secara terbuka dengan memakai metode teroris dan melakukan sabotase di wilayah Rusia,” saat ini belum jelas siapa pihak yang bertanggung-jawab atas jebolnya Bendungan PLTA lembaga kajian AS, Institut Studi Perang, menyebutkan Rusia memiliki kepentingan yang lebih besar dan lebih jelas untuk membanjiri Dnieper meski itu juga merusak posisi pertahanan mereka sendiri. Pasukan Rusia mungkin berpikir menerobos bendungan dapat menutupi kemungkinan mundur dan menunda serangan balasan air di wilayah Kherson akan mempersulit pasukan Ukraina untuk melakukan operasi apa pun yang melibatkan penyeberangan sungai untuk merebut kembali tepi timur, ke arah Crimea.”Mengikuti logika siapa yang diuntungkan, Rusia akan menjadi penyebab yang jelas karena dengan membuat banjir di hilir Nova Kakhovka, Rusia akan mempersulit upaya Ukraina untuk menyeberang, memenangkan waktu, yang akan memungkinkan mereka untuk fokus pada bagian lain dari depan,” kata Guru Besar Sejarah di Sekolah Studi Internasional Lanjutan Johns Hopkins Sergey HRYSYNAWarga naik perahu karet di tengah-tengah banjir di Kherson, Ukraina, Rabu 7/6/2023.Konsultan independen di bidang risiko internasional, Stephane Audrand, juga mengatakan, ia tidak melihat Ukraina diuntungkan dalam situasi ini. Infrastrukturnya lebih hancur, lebih banyak fasilitas produksi listrik yang rusak, lebih banyak penderitaan bagi warga sipil Ukraina, dan pembatasan opsi ofensif dan logistik Ukraina,” dari Pusat Analis Angkatan Laut, AS, Michael Kofman, mengatakan, Rusia bertanggung jawab karena mengendalikan bendungan. ”Bencana ini merusak pertanian dan stok air minum. Ini akan memusnahkan kehidupan masyarakat selamanya,” juga Kherson Direbut Lalu DitinggalkanPenghancuran sebesar ini menyebabkan kerugian besar bagi warga sipil. Berdasarkan Protokol Tambahan Konvensi Geneva tahun 1949, tindakan itu dianggap sebagai kejahatan 56 menyebutkan, ”bendungan, tanggul, dan stasiun pembangkit listrik tenaga nuklir, tidak boleh dijadikan sasaran serangan, bahkan di mana obyek-obyek tersebut adalah sasaran militer, jika serangan tersebut dapat menyebabkan pelepasan kekuatan berbahaya dan akibatnya kerugian besar di antara penduduk sipil”.Sejarah kontemporer menawarkan banyak contoh penghancuran bendungan dan banjir di Eropa untuk tujuan defensif dan ofensif. Pada 1941, Uni Soviet meledakkan bendungan besar di Zaporizhzhia Ukraina untuk memperlambat gerak maju tergenang air di Kherson, Ukraina, Rabu 7/6/2023, setelah tembok Bendungan Kakhovka Mei 1943, Angkatan Udara Kerajaan Inggris mengebom bendungan Jerman di lembah Ruhr, pusat industri negara itu. Operasi yang dilakukan skuadron RAF 617 ini menghancurkan dua dari tiga bendungan dan merusak yang ketiga. Insiden itu diabadikan dalam film The Dam Busters produksi tahun banjir juga dipraktikkan dalam Perang Dunia Pertama. Pada musim gugur 1914, selama Pertempuran Yser, pasukan Perancis dan Belgia memicu banjir untuk memperlambat gerak maju pasukan Jerman yang mencoba menyeberangi Sungai Yser menuju Dunkirk. Banjir itu diatur dengan merusak sistem kunci di Nieuwpoort, yang mengatur masuknya air laut dan drainase ke dataran beberapa tahun terakhir ini, Kakhovka menjadi simbol pengaruh antara Rusia dan Ukraina. Ketika Rusia mencaplok Crimea pada 2014, Ukraina pernah menutup Kakhovka dan memutus akses semenanjung selatan Ukraina pada sumber air juga Krisis Kemanusiaan Mulai Melanda UkrainaKemudian, pada tahun lalu, Ukraina menuding pasukan Rusia menanam bahan peledak di Kakhovka. Kremlin membantah tudingan ini. Tidak jelas bagaimana bencana Kakhovka ini akan memengaruhi perang dan serangan balasan Ukraina terhadap menilai jebolnya Bendungan Kakhovka ini tidak akan secara substansial memengaruhi prospek militer Ukraina dalam serangannya. ”Kalau melihat situasi di sepanjang Sungai Dnieper, di satu sisi, banjir akan merusak pertahanan yang dibangun militer Rusia di sepanjang tepi sungai. Operasi lintas sungai Ukraina akan sangat sulit dilakukan,” itu, sedikitnya warga yang tinggal di kedua sisi Sungai Dnipro, Kherson, Ukraina, sudah dievakuasi setelah banjir bandang akibat jebolnya Bendungan Kakhovka. Sampai sejauh ini, 30 kawasan pemukiman kota dan desa dengan sekitar rumah terendam banjir. Sebanyak 10 pemukiman di antaranya berada di wilayah yang diduduki pencari dan penyelamat bergegas mengeavkuasi warga yang terjebak banjir dan bertahan di atap rumah. Mereka sekaligus memasok air minum ke daerah-daerah yang terkepung Bendungan PLTA Kakhovka membuat warga tidak bisa mengakses air minum dan kehilangan pasokan listrik. Ribuan warga bahkan mengungsi karena tempat tinggal kebanjiran dengan ketinggian air bervariasi. Lahan pertanian juga rusak. Risiko yang paling membahayakan adalah banyaknya ranjau darat yang terbawa arus air juga Air Bah Terus Naik, Militer Ukraina-Rusia Tetap Saling SerangWarga yang tinggal di daerah yang diduduki Rusia mengeluhkan bantuan yang lambat datang. Padahal, air semakin tinggi dan jalanan hanya bisa dilewati dengan perahu, Rabu 7/6/2023. Banyak yang menyelamatkan diri dengan bertahan di atap rumah dan tidak mau meninggalkan daerah itu dilaporkan 3 orang tewas. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggelar rapat mendadak untuk membahas cara menyediakan air minum bagi penduduk serta menilai kerusakan lahan pertanian dan properti lainnya. ”Sulit memperkirakan berapa banyak bahan kimia dan produk minyak yang tersimpan di daerah banjir yang kini menyebar ke sungai dan laut,” kata Zelenskyy. REUTERS/AFP/AP EditorFX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
.